Tidak ada yang menang dalam perang, itulah kata yang paling pantas di ungkapkan ketika menanggapi perang saudara di Suriah, bagaimana tidak? sama seperti perang-perang dibelahan bumi lainnya perang saudara di Suriah ini sudah menelan korban jiwa ratusan ribu orang meninggal, dalam konflik itu banyak wanita mendadak menjadi janda, laki-laki menjadi duda, anak-anak menjadi yatim piatu. Celaka nya kesemua mahluk hidup yang terlibat dalam pembantaian itu adalah 'manusia' yang seharusnya dengan pikirannya bisa menciptakan kebaikan-kebaikan dan kedamaian bukan justru perperangan yang katanya hanya disebabkan perbedaan latar belakang.
Meskipun demikan jika di telaah lebih lanjut perbedaan latar belakang hakikatnya bukanlah masalah utama dalam perang saudara di Suriah ini, hal itu dapat dipahami menginggat bahwasannya jauh sebelum pecahnya perang saudarah yang terjadi, masyarakat Suriah telah lama hidup dengan tingkat kompleksitas yang beragam dengan menjunjung tinggi toleransi atas keanekaragaman latar belakang yang ada, sehingga atas dasar itu alasan perbedaan latar belakang dalam pecahnya konflik Suriah itu tak lagi relevan dengan sejarah panjang kerukunan masyarakat di Suriah.