Putusan “Interpol” Ingin Libya Terus Perang Saudara…?

Belum lama ini Polisi Internasional INTERPOL (  International Criminal Police Organization) yang berpusat di lyon Perancis mengeluarkan Perintah Penangkapan Terhadap Pemimpin Tertinggi Libya Moammar Gadafi beserta kroni-kroninya dengan tuduhan telah teridentifikasi melakukan kejahatan kemanusian. Perlu diketahui  Meski secara de fakto perintah  Interpol itu  eksis namun secara de yure perintah organisasi Internasional itu hanya berlaku atau bisa dijalankan  bagi negara yang telah menyepakati atau dengan kata lain hanya kepada negara yang telah menjadi anggota interpol atau yang mau tunduk atas itu.

Meski terkesan tidak jelas pertimbangan apa yang dipakai Interpol atas klaim penjatuhan sanksi penangkapan atas Moammar Gadafi dan Kroninya itu,selain kejahatan kemanusiaan yang masi diperdebatkan, namun satu hal yang pasti  dengan adanya putusan Interpol tersebut mau tidak mau akan membuat  cemas dan mempersempit ruang gerak Momammar Gadafi. mengingat sekitar 188 negara dibawa kekuasaan Interpol,yang mberarti memperkecil opsi “KABUR”.!

Namun jika dicermati lebih lanjut dan melihat Karakter keras Sang Colonel Gadafi tersebut maka dapat dikhawatirkan Putusan INTERPOL yang “menekan” tersebut diartikan sebagai  “anjuran” untuk mempertahankan Libya sampai titik darah penghabisan seperti yang pernah dikatakan (gadafi) sebelumnya, karena dengan adanya putusan itu maka tentunya tak ada pilihan Lain yang menguntungkan bagi gadafi ,kaburpun akan sulit..! selain opsi terbaik mempertahan kan Libya(yang memungkinkan tetap menjadi kekuasaannya).

Putusan Interpol yang dengan mengeluarkan perintah penangkapan,yang kemungkinan besar akan disikapi dengan mempertahnkan libya itu, tentu berimbas FATAL terhadap kemanusian atau dengan kata lain akan tetap terjadi perang saudara berkepanjangan sebelum salah satu Pihak RUNTUH.Sangat menghawatirkan

Apa kah itu yang di inginkan atas putusan “politik” interpol itu….? Atau ingin MengIraq kan “libya”…? (karena dengan bertahnnya gadafi tentu pasukan  Internasional  memiliki justifikasi untuk menduduki Libya).
Hanya Sejarah “mendatang” yang bisa menjawab….!