Cari Yang Lain :

02 April 2011

Suriah Target Invasi "sekutu" Berikutnya? (Next Target)

------------------- SHARE --------------------
-------------------------------------------------


Presiden Venuzuela Hugo Chaves saat berbicara di Bolevia mengatakan " Serangan negara-negara Barat ke Libya merupakan agresi imperialis terhadap bangsa Libya. Negara-negara ini tengah mempersiapkan agresi barunya terhadap bangsa-bangsa lain dan kini bangsa Suriah menjadi target selanjutnya." Namun apakah benar Suriah akan menjadi target serangan "sekutu" berikutnya?
-

IYA ! itu sangat mungkin terjadi ! setidaknya indikasi kuat mengarah ke kemungkinan itu,tetapi kenapa Harus Suriah? Jelas ! karena di sekitar Timur Tengah (Teluk) selain Libya dan Iran Negara yang tak terkontrol oleh Negara Imprlis adalah Suriah. Apalagi didukung Fakta sejarah yang mengatakan bahwa siapa saja yang Tak terkontrol oleh Negara imprialis maka akan menjadi korban Invasi.

kita ambil contoh yang paling dekat  (perang Teluk I)  ketika Invasi negara Imprialis terhadap Sadam Husen dengan negara Iraknya yang diangap menjadi ancaman baik dari segi Geo-politik maupun kepentingan lainnya, Namun dalam perang teluk I ini Sadam Husein  terlalu tangguh untuk Taklukan sehingga menjadi PR  negara "Sekutu" (baca;imprialis), setelah banjir darah di Irak sasaran Invasi berikutnya  ditujukan  ke Pemerintah Taliban dengan negara Afganistannya yang  dianggap sebagai Teror baru, perang panjang pun  terjadi disana hingga kini tak sedikit korban dikedua belah pihak. ,Tapi misi Sukses ! Taliban berhasil disingkirkan dari singasana kepemipinan di Afganistan, Tak perlu menunggu lama dari  serangan ke Afganistan itu aroma Banjir darah tercium kembali, Bush junior menuntaskan PR ayahnya 'Bush Senior' ( dalam  perang teluk I ) maka pecah lah perang Irak (Teluk II)  dengan Musuh yang Sama yaitu Sadam Husein, namun dengan alasan legitimasi baru yakni adanya ancaman regional dan universal dengan kepemilikan Super weapon senjata pemusna massal, meski sampai sekarang Senjata pemusna massal itu tak pernah ditemukan!namun  dari invasi itu Sadam Husein sukses digantung, dalam kedua perang terahir itu "sekutu" tergolong sukses merubah kepemimpinan di negara terkait (Afganistan dan Irak). Banjir darah itu tak berhenti disana , gejolak timur tengah yang di mulai dari Tunisa  mendorong  turunya jutaan demonstran anti pemerintah terkait untuk menyuarakan hak-haknya  dijalan dengan tuntutan yang jelas "MatilahPermrintah ditaktor" , semakin hari Demonstran anti pemerintah semakin banyak tak begitu lama dari "Revolusi jejaringan sosial" ahirnya Bin Ali dari Tunisa dan Hosni Mubarok dari mesir menjadi korban luapan gejolak suara rakyat. itu Dengan spirit  yang kurang lebih sama "vox populi,vox dei (suara rakyat adalah suara Tuhan)" gejolak anti pemerintah merambat kebeberapa negara seperti  Yaman,Aljazair,Libya,Bahrain,Jordania dan Suriah, dari beberapa negara itu setidaknya terdapat  2 negara yang Tampak pemerintahnya melakukan  perlawanan dengan kekerasan secara masif yakni di Libya dan Bahrain. dari itu Sudah bisa diduga  bahwa Moment itu  dimanfaatkan Sekutu untuk mengInvasi Negara dengan pemimpin nyentrik  Libya"Anjing Gila dari Sahara"( sebutan Presiden Amerika Alm.Ronald untuk Kolonel Khaddafi ) dengan Legitmiasi bahwa telah terjadi kejahatan kemanusiaan di Libya atas demonstran/Pembrontak  anti pemerintah Oleh Rezim Ditaktor Libya. Misi itu memang tampak MULIA, namun sayangnya  ada yang dilupakan bahwa di bahrain juga terjadi Kejahatan kemanusiaan yang sama atau bahkan dapat dikatakan lebih ekstrim karena di bahrain demonstran tidak mengunakan senjata (murni demonstrasi), dari itu munculah pertanyaan dasar "Bagaimana tindakan Sekutu dengan Kejahatan Kemanusiaan yang terjadi di Bahrain? " sejauh ini hanya Diam atau bisa dikatakan justru pro Rezim pembantai! kenapa demikian? bukan Rahasia lagi  bahwa pemimpin Oteriter Bahrain berhaluan yang sama dengann Sekutu, jadi sungguh sangat tidak menarik untuk menyerang sesama kawan ,Bukan ..! Bahkan uniknya "Sekutu" Seakan diam seribu bahasa  ketika Militer asing (Arab Saudi dan UEA) masuk ke Bahrain  yang justru untuk mendukung Pemerintah ! tapi dalam tulisan ini saya tak ingin membahas lebih jauh  Setandar Ganda khas Imprialis itu disni .(Intermezo saja).


Dari runtutan pristiwa diatas dapat di ambil Kesimpulan besar, Bahwa yang disreang oleh Sekutu atau negara-negara Imprialis HANYA lah Negara-Negara yang tak sehaluan   atau tak Seideologis dengan negara-negara Preman tersebut (jadi  se BENGIS apapun selama sehaluan bukan menjadi masalah),  Dari dasar pengalaman itu saya dapat mengatakan Bahwa jika People Power di Suriah dapat di gagalkan pemerintah Bashar Assad maka  Indikasi invasi Negara-negara preman itu patut diduga kuat mengarah kesana! (SURIAH) dengan legitimasi yang kurang lebih sama seperti korban-korban invasi terdahulu (hal itu terlepas  benar atau tidaknya tuduhan pemerintah suriah,bahwa demostran anti pemerinta itu sekenario Asing)

Tapi kenapa Bukan Iran yang menjadi korban INVASI berikutnya? mungkin pertanyaan itu yang akan terbelesit dalam benak! bukankah Iran adalah yang paling Vokal suaranya dalam Menghardik Negara Imprialis atau dengan kata lain sebagai ancaman yang paling  nyata ?  saya katakan Invasi berikutnya kecil kemungkinan langsung Menuju  ke  Iran   karena beberapa Faktor :

1.Tidak memiliki Legitimasi yang cukup kuat untuk Invasi. (Faktor terpenting!)
2.Masyarakat Iran Tergolong Solid (itu dapat terlihat dalam beberapa kasus pasca Pemilu) dengan ke solidan tersebut berarti Melawan pemerintah sama dengan melawan Rakyat.
3. Militer Iran tergolong Cukup kuat (Hizbullah yang dikatakan kaki tangan Iran dapat menahan Serangan Israel) meski secara Teori mungkin Teknologi militer Iran kalah dengan Negara Imprialis.

 saya tidak akan menjabarkan Faktor-faktor diatas secara terperinci , namun ada yang ingin diTekankan dari beberapa Faktor  diatas kenapa  meletakan "Legitimasi yang kuat untuk menyerang" sebagai Nomer satu (yang paling Utama)  Karena hal itu  akan Terjawab jika Menyerang SURIAH (karena konon Suriah dan Iran menandatangani Perjanjian Pakta pertahanan Bersama) yang Artinya jika salah satu pihak mendapat Ancaman pihak lain  akan Membantu, meski tentu tidak secara frontal namun dari itu Legitimasi untuk menyerang Iran dikemudian hari didapatkan!

maka dengan alasan-alasan yang berdarkan pengalaman tersebut Patut diduga Kuat bahwa Suriah  Akan menjadi Target Invasi "sekutu" Berikutnya ( setidaknya di  Timur tengah) dan jika itu Benar terjadi maka kemungkinan Perang dunia keIII di depan mata.



Hanya waktu yang bisa Menjawab Ramalan itu!

bagaimana Pendapat anda...?


(CMIIW)

No comments:

Post a Comment

-

Related Posts with Thumbnails