Cari Yang Lain :

22 April 2019

Menanti Deklarasi Akal Sehat para Calon Presiden

------------------- SHARE --------------------
-------------------------------------------------

Pemilihan umum telah Usai, bagi rakyat Indonesia perjalanan kampanye kurang lebih 7 bulan memang sangat melelahkan, pikiran dan emosi banyak terkuras, namun kewarasan kita sebagai bangsa harus tetap terjaga, Jangan sampai  hanya karena pemilu kita terpecah belah! Sebab hakikat pemilu adalah kompetisi yang seharusnya dapat mendewasakan kita sebagai bangsa Indonesia untuk bersikap bijak. Meskipun pilihan anda menang atau kalah seharusnya tidak ada alasan untuk terpecah dan saling hujat, yang menang merangkul yang kalah dan yang kalah mengucapkan selamat buat yang menang. lantas  lembaga apa  yang berhak menentukan siapa yang menang? Jawabnya tentu Komisi pemilihan Umum (KPU).
Kenapa kita harus percaya KPU? Karena KPU adalah penyelenggara sekaligus pembaca hasil dari juri-juri yang datang di TPS. Jadi sangat ironi jika kita siap ikut kompetisi tapi tidak siap menang ataupun kalah. Tapi apa iya semudah itu menerima hasil keputusan KPU? Tentu saja tidak, yang kalah berhak kecewa, dan jika ada yang dianggap tidak fair bisa diajukan ke Mahkama Konstitusi, Itu aturan pertandingannya.
Jangan mengunakan cara-cara unkonstitusional (tidak sesuai konstitusi) untuk memaksakan kehendak.  Sebab cara-cara tidak konstitusional hanya di inginkan oleh orang-orang atau kelompok-kelompok “musuh negara” yang memang tidak suka kedamaian di negara ini, bahkan yang terburuk mereka mengharapkan terjadi perang saudara. Ini bukan main-main sebab semakin terasa ahir-ahir ini kelompok “musuh negara” mencoba manfaatkan situasi dengan memprovokasi para pihak yang terlibat pemilu untuk saling tidak percaya bahkan saling memusuhi dengan menyebarkan HOAX dan cara-cara culas lainnya.  Mencegahnya cukup sederhana, gunakan akal sehat dalam menganalisa setiap kejadian serta  ikhlas dan nikmatilah  apapun hasil yang di umum kan KPU paling lambat 22 Mei 2019. Ahir kata penulis menanti deklarasi akal sehat dari kedua calon presiden.

22 October 2017

Ini alasan kenapa transportasi online tidak perlu dilarang

------------------- SHARE --------------------
-------------------------------------------------

Ilustrasi transportasi online

        Beberapa waktu yang lalu  di Surabaya telah terjadi demo “mogok narik”  oleh pengemudi angkot  menuntut dihapus atau dilarangnya transportasi  berbasis online,  tidak selesai sampai disitu kita juga sempat dibuat mengerucutkan dahi karena terbitnya peraturan disalah satu propinsi yang pada pokok isinya melarang transportasi berbasis online, sehingga menimbulkan pertanyaan, ada apa dengan transportasi online?

Tranportasi online adalah  salah satu kado terindah dari perkembangan Zaman. Siapa yang bisa membendung perkembangan zaman? Saat demo supir angkot di Surabaya melarang Transportasi berbasis online karena alasan berkurang derastinya sumber pendapatan mereka, itu wajar dan manusiawi! Tapi sejujurnya di era yang telah dikuasai generasi  Y ini semua serba online maka perubahan ke digital itu tidak dapat terelakan.  

02 January 2017

Saatnya Kita Belajar dari Konflik Suriah

------------------- SHARE --------------------
-------------------------------------------------

Bangunan hancur di Suriah
Sumber gambar: vivanews


Suriah dibawah pimpinan otoriter Bashar Assad, tidak memiliki musuh nyata selain negara Israel.  Permusuhan itu terjadi  sejak tahun 1973-an, ketika negara-negara Arab termasuk Suriah terlibat perang melawan Israel, perang yang mengakibatkan dikuasai nya  daratan tinggi Golan Suriah oleh Israel itu hanya berakhir dengan  perjanjian gencatan senjata bukan perjanjian perdamaian, sehingga kedua negara secara de facto sebenarnya dalam kondisi perang.

Terlepas permusuhan nya dengan Israel, Suriah adalah negara yang relatif damai, namun kedamaian itu pudar seiring terjadinya arab spring yang merambat ke Suriah. Diawali dengan demonstrasi damai, berubah menjadi pemberontakan bersenjata, yang pada akhirnya menjadi perang saudara.

Kekacaubalauan yang di Suriah bukan tanpa sebab, perang saudara salah satunya terjadi karena masif nya distribusi-distribusi isu kebencian yang sengaja disebarluaskan demi kacau nya pemerintahan. Isu-isu diskriminasi di hiperbola sedemikian rupa tanpa ampun, sehingga orang hanya diberi pilihan “dipihakku atau lawan aku”. Celakanya isu-isu diskriminasi itu tidak sedikit yang disajikan dengan manipulasi alias HOAX atau Fitnah. Mungkin Dari itu kita bisa meresapi siratan pepatah yang mengatakan “fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan”, di Suriah pepatah itu benar-benar dirasakan, banyak korban pembunuhan yang terjadi karena fitnah, dan dari banyak isu yang sering di benturkan  dan dipanaskan hingga gosong adalah isu konflik Suni-Syiah.

15 July 2014

Gazacaust : Israel Jangan Lupakan Sejarah !

------------------- SHARE --------------------
-------------------------------------------------

Jika pembantaian terhadap manusia dapat dibenarkan, maka orang yang paling bersyukur pastilah Hitler, karena menurut sejarah hitler lah orang yang dengan tega dan bangganya mengarsiteki pembunuhan Jews (Yahudi) pada perang dunia II, dengan salah satu alasan rasis bahwa jerman Uber Alles ( bangsa unggulan) dari ras Arya yang merasa telah di khianati Jews. Sehingga  menurutnya pembantaian  Jews tak dapat dihindarkan. Salah satu peristiwa mengerikan  mengenai pembantaian Jews  oleh Nazi Jerman dewasa ini populer dengan sebutan “holocaust”.


Perang Dunia telah berahir dengan kemenangan Uni Soviet dan Sekutu, Hitler diduga Bunuh diri dengan membakar dirinya bersama seorang wanita cantik kecintaannya yang baru sehari dinikahi, Eva Braun ! sementara para jendral dan perwira-perwira rezim fasis Nazi diadili di pengadilan Nuremberg. 
Runtuhnya dinasti fasis Rich ke III Nazi Jerman pada perang dunia ke –II diharapkan mampu menjadi titik balik untuk dunia yang lebih ber-prikemanusiaan.
 Disisi lain Jews yang senter menjadi korban kebijakan rasis Nazi, banyak melakukan Migrasi ke berbagai belahan dunia antara lain  di Amerika Serikat dan Palestina.

Puluhan tahun telah berlalu kini Jews tidak lagi diburu seperti binatang, namun ironis orang-orang dari bangsa yang paling berpengalaman dalam penderitaan ini kini justru  menciptakan penderitaan terhadap bangsa lain, Gaza dijadikan Penjara kota yang terisolasi. Namun pada perkembangan terbarunya gaza bukan lagi  hanya terisolasi, tapi juga sebagai jagal pembantaian. Kini, gaza seakan menjadi tempat yang paling ideal untuk mencoba dan memamerkan  rudal-rudal cangih Zionis Israel yang telah memakan banyak korban sipil.
 menjadu lebih miris ketika bombardir ke Gaza itu disikapi oleh beberapa masyarakat jews layaknya pertujukan kembang api, wajar saja karena sikap orang-orang jews sekarang ini tidak merasakan bagaimana menderitanya pembantaian ketika Nazi melakukan hal yang sama terhadap kaumnya.

Tentu pembantaian israel  ke Gaza itu bukanlah tak berdasar, mereka ingin menghabisi militan di Gaza yang dianggap menjadi parasit terhadap Israel, meskipun justru korban di Gaza mayoritasnya  adalah anak-anak dan perempuan sipil tak berdosa. Namun secara logis alasan atas pembantaian tersebut tidak dapat dibenarkan sebab karena selain bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, juga identik dengan perlakuan Hitler  yang mengarsiteki pembantaian jews pada Perang Dunia II.

maka jika tetap pada keyakinan terhadap pembantaian di Gaza maka Zionis Israel sepakat atas perlakuan keji hitler terhadap bangsanya. hanya saja ini adalah Gazacaust:D

01 April 2014

Ironi Demokrasi Mesir

------------------- SHARE --------------------
-------------------------------------------------
Mesir mungkin menjadi contoh yang paling nyata dari keroposnya system Demokrasi dunia, hal itu bisa dilihat  dan dirasakan pasca revolusi yang mengakibatkan  jatuhnya rezim militer, Hosni Mubarok.. Pemilihan Presiden pasca revolusi yang  pada saat itu  dimenangkan oleh Muhammad Mursi dari kelompok Ikhwanul Muslimin  tidak berlangsung lama sebab satu tahun setelah  berhasil menjuarai  pemilu dan menjadi Presiden pertama yang terpelih secara demokratis   ahirnya Presiden dari Ikhwanul Muslimin itu di rampas kekuasaannya oleh rezim militer.
Secara politik , dikudetanya  Presiden terpilih dari Ikhwanul Muslimin itu disebabkan dua hal mendasar, yang pertama yaitu karena pemenangnya adalah dari kelompok Ikhwanul Muslimin yang notabane  sejak awal dibenci  dan sangat tidak diharakan oleh Militer yang masih relative kuat pada saat itu dan juga oleh dunia Internasional  dari Negara-negara yang sebelumnya diuntungkan oleh kepemimpinan Hosni Mubarok.

-

Related Posts with Thumbnails