Iran, Pemilihan Umum yang berlangsung pada 14 juni yang lalu menjadi hari bersejarah bagi Iran, bagaimana tidak? Pemilu yang di ikuti enam kandidat yang akan bersaing dalam pemilu antara lain Ali Akbar Velayati, Hassan Rohani, Mohsen Rezaei, Mohammad Baqer Qalibaf, Saeed Jalili dan Mohammad Gharazi.
Dari keenam kandidat itu ahirnya dimenangkan oleh tokoh reformis, hal itu dipastikan pada perhitungan suara tanggal 15 Juli, dimana Hassan Rohani di umumkan sebagai pemenang dengan perolehan 18,6 juta suara atau 50,68 persen.
Kemenangan Hassan Rohani ditanggapi beraneka ragam oleh beberapa kalangan, misalnya Barack Obama menganggap kemenangan Hassan Rohani adalah wujud keinginan rakyat Iran terhadap perubahan (baca). Pendapat berbeda mantan agen Mossad Eliezer Tzafrir,dalam steatmenya mengatakan bahwa terpilihnya Hassan Rohani dari kubu reformis tak lebih dari taktik Iran untuk lepas dari sanksi dan tekanan Internasional. (baca).
Hassan Rohani sendiri adalah ulama moderat diantara semua kandidat yang dianggap mewakili suara kaum reformis, bagi negara-negara barat calon pengganti Ahmadinejad ini diharap agar bisa lebih lunak dalam pergaulan internasional, namun harapan itu akan tak berarti karena selunak-lunaknya presiden Iran harus berjalan di koridor visi dari revolusi Iran, yang dimana dalam koridor tersebut menepatkan barat khususnya Amerika sebagai musuh utama.
Siapa Hassan Rohani?
Hassan Rouhani lahir di Semnan, Kota Sorkheh, Iran 12 November 1948. Sebagai presiden Iran terpilih periode 2013-2017 pernah menjabat sebagai penasehat presiden pada pemerintahan Mohammad Khatami dan Hashemi Rafsanjani.
Hassan Rohani menjadi Juru Bicara Dewan Syuro selama 16 tahun periode 1989-2005. Hassan Rouhani yang pernah menjabat anggota Dewan Syuro tahun 1980 dan 2001.
Hassan Rouhani yang juga berprofesi sebagai pengacara meraih gelar B.Sc (sarjana muda) di Universitas Tehran Iran tahun 1972. (en.wikipedia.org)
Rohani juga adalah satu-satunya ulama di antara enam kandidat presiden Iran. Dia sesungguhnya adalah anggota Jamaah al-Ulama al-Munadzilin (Rouhaniat) yang beraliran konservatif, tetapi ia dikenal memiliki pemikiran moderat, sehingga mendapat dukungan luas dari kubu reformis. Rohani juga dikenal sebagai sosok multitalenta, mulai dari orator, perunding ulung, peneliti, intelektual, politisi, administrator, dan bahkan figur militer. (baca)
No comments:
Post a Comment