Jika
pembantaian terhadap manusia dapat dibenarkan, maka orang yang paling bersyukur
pastilah Hitler, karena menurut sejarah hitler lah orang yang dengan tega dan bangganya
mengarsiteki pembunuhan Jews (Yahudi) pada
perang dunia II, dengan salah satu alasan rasis bahwa jerman Uber Alles (
bangsa unggulan) dari ras Arya yang merasa telah di khianati Jews. Sehingga menurutnya pembantaian Jews tak dapat dihindarkan. Salah
satu peristiwa mengerikan mengenai pembantaian
Jews oleh Nazi Jerman dewasa ini populer
dengan sebutan “holocaust”.
Perang
Dunia telah berahir dengan kemenangan Uni Soviet dan Sekutu, Hitler diduga Bunuh diri dengan membakar
dirinya bersama seorang wanita cantik kecintaannya yang baru sehari dinikahi, Eva
Braun ! sementara para jendral dan perwira-perwira rezim fasis Nazi diadili di pengadilan
Nuremberg.
Runtuhnya dinasti fasis Rich ke III Nazi Jerman pada perang dunia ke
–II diharapkan mampu menjadi titik balik untuk dunia yang lebih ber-prikemanusiaan.
Disisi lain
Jews yang senter menjadi korban kebijakan rasis Nazi, banyak melakukan
Migrasi ke berbagai belahan dunia antara lain di Amerika Serikat dan Palestina.
Puluhan
tahun telah berlalu kini Jews tidak lagi diburu seperti binatang, namun ironis orang-orang dari bangsa yang paling
berpengalaman dalam penderitaan ini kini justru
menciptakan penderitaan terhadap bangsa lain, Gaza dijadikan Penjara
kota yang terisolasi. Namun pada perkembangan terbarunya gaza bukan lagi hanya terisolasi, tapi juga sebagai jagal
pembantaian. Kini, gaza seakan menjadi tempat yang paling ideal untuk mencoba
dan memamerkan rudal-rudal cangih Zionis Israel yang telah memakan banyak korban sipil.
menjadu lebih miris ketika bombardir ke Gaza itu disikapi oleh beberapa masyarakat jews layaknya
pertujukan kembang api, wajar saja karena sikap orang-orang jews sekarang ini tidak
merasakan bagaimana menderitanya pembantaian ketika Nazi melakukan hal yang sama terhadap
kaumnya.
Tentu
pembantaian israel ke Gaza itu bukanlah
tak berdasar, mereka ingin menghabisi militan di Gaza yang dianggap menjadi
parasit terhadap Israel, meskipun justru korban di Gaza mayoritasnya adalah anak-anak dan perempuan sipil tak
berdosa. Namun secara logis alasan atas pembantaian tersebut tidak dapat dibenarkan
sebab karena selain bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, juga identik dengan perlakuan Hitler yang mengarsiteki pembantaian jews pada Perang Dunia II.
maka jika tetap pada keyakinan terhadap pembantaian di Gaza maka Zionis Israel sepakat atas perlakuan keji hitler terhadap bangsanya. hanya saja ini adalah Gazacaust:D