Cari Yang Lain :

01 May 2013

Dukung "Media Massa Sehat" untuk Selamatkan Orang Tercinta Anda

------------------- SHARE --------------------
-------------------------------------------------
Di era modern seperti sekarang ini peran media massa sudah merasuk hampir ke setiap sendi-sendi kehidupan manusia, itu tidak dapat dipungkiri, misalnya saja ketika anda sedang mengendarai mobil dan mendengar radio yang mengabarkan tentang keadaan lalu lintas di sekitar anda atau hanya sekedar lagu-lagu hits terkini, ketika pagi hari anda sedang asyik duduk menikmati kopi maka membaca koran redaksi Olaraga, Nasional, Internasional adalah sebagai pilihan yang terasa nikmat, atau bahkan ketika anda selesai kerja melihat anak , suami, istri atau saudara yang sedang menonton TV dengan tema : konflik antara Adi CS vs Eyang Subur, atau bahkan ketika dikala santai sedang cengar-cengir karena melihat dan mendengar kreatifitas seniman Indonesia yang menjadikan kemurkaan Arya Wiguna sebagai bahan Rapp (lagu), belum lagi ketika mengakses internet di komputer kesayangan anda. Dari aktifitas-aktifitas itu apa yang yang dapat anda simpulkan?.. Iya, Benar ! kesimpulan sederhana yang dapat disepakati adalah bahwa setiap hari saya, anda dan semua orang tercinta kita, selalu disuguhi banyak informasi tanpa atau dengan sedikit filter. Tapi tahukah anda bahwa informasi yang disajikan di Media massa sering kali mendistorsi atau sengaja didistorsi (memutar balikan) informasi. Untuk apa? Tentu ada motivasi dibalik itu.

Prinsip dasar Media Massa adalah berfungsi positif sebagai sarana informasi dan keterbukaan, hiburan dan kontrol sosial. fungsi ini sangatlah relefan dengan keadaan Indonesia yang menjunjung tinggi demokrasi. Akan tetapi pada perkembangannya media massa bagaikan pisau berkepala dua, jika pisau itu anda gunakan untuk keperluan memasak atau membela diri maka pisau itu dapat dikatakan mewujudkan fungsi positifnya akan tetapi ketika pisau itu dipakai untuk menyakiti orang lain atau menyakiti diri sendiri maka pisau itu telah mewujudkan fungsi negative, hal tersebut juga berlaku pada media massa, ketika media massa memberikan informasi tidak secara objektif dan mendidik, maka media massa tersebut telah menjalankan fungsinya secara negatif, dan itu sangat berbahaya sebab ketika media dijadikan alat propaganda untuk kepentingan politik individu atau golongan tertentu atau hanya sebagai alat komersial, maka informasi yang tersaji akan membunuh “nama/harga diri” seseorang/golongan tertentu sebelum membunuh orang/golongan tersebut, bayangkan ketika seseorang dikatakan sebagai “koruptor” oleh media massa sebelum keputusan tetap pengadilan (inkracht van gewijsd ) maka stigma negatif akan melekat kepada orang tersebut sebelum orang tersebut memang layak secara de yure untuk dikatakan sebagai koruptor (berdasarkan keputusan peradilan), itu tak lagi dapat dibayangkan ketika hal buruk tersebut menimpa anda atau orang yang anda cintai. Belum lagi mengenai dunia perfilman/hiburan/lagu yang acap kali kita mensuguhi film/hiburan/lagu yang secara kualitas maupun nilai sosial sangat rendah, mialnya, Lihatlah FTV atau sinetron yang sering kali berlatar pelajar, misalnya cerita seorang anak SMA yang berambut gondrong dengan gaya hedonnya dengan tema umum percintaan, atau film-film horor yang lebih menonjolkan ke sexyan dari pada unsur horonya, belum lagi lagu-lagu tak bermutu dengan tema dewasanya, dengan penayangan jam-jam umum. Apa yang kita rasakan setelah melihat film/hiburan/lagu dengan mutu seperti itu ? Apakah anda dengan bangga mengatakan bahwa “Itu adalah wujud keterbukaan informasi”. Bukankah hanya informasi yang bermutu yang layak kita konsumsi? Hal itu karena tidak dapat dipungkiri bahwa diera modern ini dengan keahliannya mengontrol pikiran maka guru sekaligus musuh terbaik/terbahaya adalah media massa.

Sebaliknya apabila media massa tersebut menjalankan fungsinya dengan memberi informasi yang obejktif dan mendidik maka media massa tersebut dapat dikatakan berfungsi secara positif. Dan anda patut bangga ketika melihat tayangan atau pemberitaan yang objektif dan mendidik, seperti apa? Dalam hal pemberitaan dikatakan objektif ketika suatu berita tersebut berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar, berimbang serta memperjuangkan keadilan dan kebenaran, dan tentu yang mendidik.

Ahir kata, Jaga keluarga anda dan orang tercinta anda terhadap pengaruh media massa yang negatif, dan mari kita bersama mensuport peran media massa dalam menjalankan fungsi positifnya, agar kembali ke ruhnya yaitu "media massa yang sehat".

Sumber : Undan-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers

2 comments:

-

Related Posts with Thumbnails